Senin, 16 Februari 2015

Do'a setelah solat

Ini saya membagikan sedikit amalan do'a yang sudah saya terima dari beberapa guru saya seperti KH.Saad abd ghoni,KH.Bunyamin,Habib muhammad bin umar alathos,KH.Maulana Kamal Yusuf dll...
Astagfirullah haladzim 3X
Lakal hamdu ya maulana ya ma'bud ya karim.
Audzubillahiminasyaitanirajim
Bismillahiramanirrahim
Alhamdulillahirabil alamin, hamdayuafi ni'amahu wayukafi'u madzidah ya rabbana walakal hamdu kama yambaghi lijalalika wa adzimi sulthonik.
Allahumma solli ala sayyidina muhammad sollatan tunjina min akhwali wal afat, watakdilana biha min jami'i sayiat wa tarfauna biha indakaladarojat watubalighuna aksolghoyat min khoiroti fil hayati wa ba'dal mamat innaka koribun mujibu da'wat waya kodial hajat.
Allahumma solli alla nurihil anwar wa asyiril ashor wa miftakil babil yasar sayyidina maulana mukhtar.
Allahumma solli ala sayyidina muhammad wa alla alih kamala nihayata likama lika wa adadih kamalih.
Allahumma dzukna ilman nabiyin fahman wal malaikatil muqarabbin.
Allahumma bil hilmi wa akrimna bitaqwa wal istiqama,wa jamilna bil afiyati salamah innaka sami'ud du'a. Allahumma inna naudzubika min jahdil balla wa darqi saqo,wa suil qada, wa samma dathil adda ya muhawin ahwal hawwin alala illa ahsani hal.
Rabbighfirli wali wali dayya warhamhumma kama rabayani shogiro.
Rabbana hablana min azwazina wa zuriyyatinna qurata a'yun wa ja'alna lilmutaqinna imama.
Rabbana dzolamna anfusana wa ilam tanfirlana watarhamna lana kunana minal khosirin.
Ya ayatunafsun muthmainnah irji'illa rabbiki radhiyatan mardiyyah wadkhuli fi ibadi fadkhulli jannati.
Allahumma rabana atinna fidunnya hasannah wa fil akhiroti hasanah waqina azabannar walhamdulillah hirabbil alamin alfatihah...


Senin, 02 Februari 2015

Sumur yang tak pernah kering

KH.SYAFI’I HADZAMI Muallim Syafi’i panggilan tersebut akrab di telinga murid-murid beliau. Kedalaman ilmu serta ketawadhuan beliau memang pantas rasanya bila KH.Syafi’i Hadzami mendapat julukan Muallim Jakarta, sejak muda beliau gemar sekali menuntut ilmu dan tak pernah merasa puas terhadap ilmu yang beliau miliki, maka tak heran bila beliau menguasai beberapa fan ilmu seperti Ilmu Fiqih, ilmu Falaq, ilmu Hadist , Ilmu Tauhid dan berbagai disiplin ilmu-ilmu lainnya. Salah satu Guru beliau yang sangat beliau Hormati adalah Syech Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani seorang Ulama terkemuka dari Mekkah yang bergelar Musnidud Dunya, dan guru- guru beliau lainnya adalahKyai Husain, K.H. Abdul Fattah, Ustaz Sholihin,Habib Ali Bungur, Habib Ali alhabsyi kwitang K.H. Ya’qub Sa`idi, . Beliau Bernama Muhammad Syafi”i putra Bewati lahir pada tgl 31 jan 1931 ayahnya bernama Muhammad Saleh Raidi, gelar Hadzami diberikan oleh guru-guru dan para Ulama karena kedalaman ilmu yang beliau miliki dalam memahami serta menjelaskan masalah-masalah yang tergolong rumit untuk dipahami dan Muallim Syafi’i dengan mudah menjelaskan masalah-masalah tersebut dengan berbagai sumber referensi yang beliau miliki. Muallim Syafi’i mengajar dibeberapa majlis ta’lim di Jakarta bahkan menurut penuturan murid beliau sebelum meninggalpun Muallim Syafi’i Hadzami masih sempat mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad pondok pinang jakarta selatan,Majlis -majlis ta’limnya tak pernah sepi selalu dipadati oleh jamaah yang berasal dari berbagai kawasan Jabotabek bukan hanya dari kalangan umum saja yang mendatangi majlis beliau bahkan Para Ulama serta para Asaatidz turut hadir dalam menimba ilmu dari beliau. Waktu yang begitu berharga tidak beliau sia-siakan untuk hal hal yang tidak berguna, beliau pergunakan seluruh waktunya untuk mengajar dan membimbing umat, dan salah satu bentuk ketawadhuan beliau adalah beliau selalu menganggap guru terhadap para ulama dan para Habaib walaupun kapasitas keilmuan yang beliau miliki melebihi para ulama dimasanya. Beliau tekun selalu membaca dan menelaah kitab-kitab, karya beliau yang termashur adalah Kitab Al Hujjalul Bayyinah , Kitab Sullamul’arsy fi Qiraat Warasy yang berisi tentang Kaedah Bacaan Alquran Imam Warasy,Kitab Taudhihul Adillah , 100 masalah Agama,Risalah sholat tarawih, risalah Qoblyah Jum’at. khsyafii-hadzamikanan.jpg Karisma keulamaan yang tampak dalam diri Muallim Syafi’i memancar , beliau bukan saja dikenal di indonesia tapi kedalaman ilmu beliau juga dikenal di luar negri seperti di Mekkah dan Hadromaut Tarim.Beliua juga sering mendapat kunjungan dari beberapa ulama Tarim seperti Alalamah Habib Umar bin Hafidz pengasuh pon-pes Darul Musthofa Tarim Hadromaut. Ba’da mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad tepatnya tanggal 07 may2006 beliau merasakan nyeri di dada dan sesak napasnya, hingga akhirnya Muallim Syafi’i dilarikan kerumah sakit RSPP pertamina namun ditengah perjalanan Alloh SWT memanggilnya untuk kembali menghadapnya, retak agama….rengat agama…dengan meninggalnya orang alim….linangan air mata mengalir dari murid-murid serta orang-orang yang mencintai beliau ,ribuan orang berdatangan kerumah beliau untuk mensholati bahkan menurut penuturan murid beliau yang mensholati jenazah Muallim Syafi’i tak putus-putus dari pagi hingga malam hari. sumber : http://sachrony. wordpress. com/2008/ 02/20/khsyafii- hadzami-sumur- yang-tak- pernah-kering/ Blog Entry Al-Mu'allim K.H.M. Syafi'i Hadzami Rhm. (Sumur yang Tak Pernah Kering) Sep 8, '06 2:25 AM for everyone 1. Nama dan Masa Kecil Mu’allim Beliau di lahirkan dengan nama “Muhammad syafi’I bih M. Sholeh Raidi, di daerah Batu Tulis, Kebayoran, Jakarta Selatan. Beliau dilahirkan pada tanggal 31 Januari 1931, atau bertepatan dengan 12 Romadhon 1349 H. Beliau mempunyai 8 orang saudara kandung, tetapi karena salah satu meninggal dunia ketika masih kecil, mu’allim hanya memiliki 7 orang saudara saja. 2. Pendidikan Mu’allim Sejak masih kecil, mu’allim tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Tapi beliau tinggal bersama kakeknya yaitu, bpk. Husin, di daerah Pecenongan. Beliau, sebagai mana lazim orang betawi dahulu, memanggil kakeknya dengan sebutan jid. Dan di dalam asuhan kakeknyalah mu’allim mendapatkan didikan ilmu-ilmu agama, seperti ilmu al-qur’an beserta tajwidnya. Sehingga tak heran pada usia 9 tahun, mu’allim berhasil mengkhatamkan al-qur’an serta mengajar kawan-kawannya. Dan kakeknya pula lah, yang berhasil menanamkan kegemaran dan kecintaan mu’allim kecil terhadap ilmu agama. Sehingga beliau tumbuh, sebagai pribadi yang menggemari ilmu agama. 3. Memburu Ilmu, Mengejar Guru Sebagai mana diberitahukan sebelumnya, mu’allim sejak kecil, adalah sosok yang sangat menggemari ilmu agama. Hal ini dibuktikan dengan pengembaraannya untuk menuntut ilmu. Meskipun cakupannya hanya di wilayah Jakarta saja, namun tidak berarti semuanya berlangsung biasa saja. Banyak sekali hal yang patut kita jadikan sebagai bahan renungan, mulai dari metode belajar beliau maupun startegi yang beliau lakukan dalam menuntut ilmu (untuk lebih jelas bisa dibaca di biografi beliau “Sumur yang Tak Pernah Kering”, terbitan Yayasan Al-‘Asyirotusy Syafi’iyah). Beliau juga beruntung karena mendapatkan ulama terkemuka di zamannya sebagai gurunya. Dan istimewanya, beliau pun mendapatkan tempat khusus di hati para gurunya. Berikut daftar para ulama ridhwanullaha ‘alaihim yang memberikan pendidikan kepada al-mu’allim : * K.H. Sa’idan * Syd Ali bin Husein al-Athas (Habib Ali Bungur) * Syd Ali bin Abd Rohman al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) * K.H. Mahmud Romli * K.H. Ya’kub Sa’idi * K.H. Muhammad Ali Hanafiyyah * K.H. Mukhtar Muhammad * K.H. Muhammad Sholeh Mushonnif * K.H. Zahruddin Utsman * Syekh Yasin bin Isa al-Fadani * K.H. Muhamad Thoha * Dan ulama lainnya. 4. Aktivitas Mengajar Mu’allim (Sumur yang Tak Pernah Kering) Buah dari kerja keras mu’allim menuntut ilmu ke banyak ulama di Jakarta, mulai terlihat. Majlis ta’lim nya tersebar di lima wilayah ibu kota, bahkan sampai merambah ke daerah Jawa Barat. Apabila di total, aktivitas mengajar mu’allim menyebar sampai ke lebih dari 30 majlis ta’lim. Itu berarti tiap harinya mu’allim mesti mengajar di 4-5 tempat, dengan murid yang berbeda dan juga kitab yang berbeda. Subhanallah. Yang lebih hebat lagi, majlis mu’allim tidak hanya dihadiri oleh kalangan umum saja. Tidak sedikit para kyai serta asatidz yang berdatangan untuk menimba ilmu di sumur yang tak pernah kering itu. Dari sekian banyak majlisnya itu, ada satu yang melalui media radio, yang ketika itu berlangsung di Radio Cendrawasih. Pangajian udara inilah, yang nantinya membidani lahirnya karangan Mu’allim yang fenomenal, yaitu kitab “Taudhihul Adillah (1-7)”. 5. Buah Karya Mu’allim Kita patut menyambut gembira kehadiran karya-karya Mu’allim yang manfaatnya telah banyak diakui oleh banyak orang, baik dari kalangan ulama maupun orang awam. Hingga kini, sudah puluhan karya yang telah dihasilkan Mu’allim. Pada umumnya karya beliau (kecuali Kitab Taudhihul Adillah) berupa risalah-risalah kecil. Berikut penulis sampaikan beberapa karya mu’allim beserta sedikit ringkasannya. * Taudhihul Adhillah Judul buku ini, yaitu Taudhihul Adhillah (menjelaskan dalil-dalil) , benar-benar tepat menggambarkan isi buku tersebut. Seperti diberi tahukan sebelumnya, kelahiran kitab ini bermula dari acara Tanya jawab agama yang diasuh oleh Mu’allim di Radio Cendrawasih. Menurut mu’allim kitab ini adalah kitab yang tidak perlu capaek-capek dalam membuatnya, karena kitab ini adalah “rekaman” dari Tanya jawab tersebut. Kitab ini (dari jilid I s/d VII) telah berkali-kali di cetak ulang. Peredarannya pun bukan hanya di Indonesia tetapi juga sampai merambah ke negeri Jiran dan beberapa Negara Timur Tengah. * Risalah Qobliyah Jum’at Risalah ini membahas tentang kesunnatan Qobliyyah Jum’at dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam risalah ini dikemukakan nash-nash Al-Qur’an, hadits, dan pendapat para fuqoha’ (ahli fiqih). * Risalah Sholat Tarawih Untuk memenuhi hajat kaum muslimin akan penjelasan tentang sholat tarawih, disusunlah risalah ini. Di dalamnya dijelaskan dalil-dalil dari hadits dan keterangan para ulama (termasuk imam mujtahid) yang berkaitan dengan sholat tarawih. Mulai dari pengertiannya, ikhtilaf tentang jumlah roka’atnya, cara pelaksanaannya, dll dibahas dalam kitab ini. 6. Wafatnya Mu’allim Pada pagi hari, ahad 7 Mei 2006, selepas Mu’allim mengajar di Masjid Pondok Indah, beliau mengeluh sakit pada jantungnya. Akhirnya dalam perjalanan menuju RSPP Pertamina, beliau kembali berpulang ke pangkuan Allah dengan Husnul Khotimah. Banyak para muridnya yang terkejut mendengar berita tersebut. Tak hentinya mereka datang ke kediaman Mu’allim di daerah Kebayoran, untuk mensholati dan mendo’akan kepergian beliau. Bahkan disebutkan sholat jenazah dilakukan tak putusnya mulai dari siang sampai malam hari. Sungguh ketika itu Ummat Islam, khususnya di Indonesia telah kehilangan putra terbaiknya. Sumber : Buku (K.H.M. Syafi’I Hadzami ; Sumur yang Tak Pernah Kering) Catatan : Mungkin sekelumit catatan di atas, belum cukup untuk menggambarkan sosok sang Mu’allim K.H. Muhammad Syafi’I Hadzami. Untuk lebih jelasnya, sahabat bisa membaca biogarafi beliau (K.H.M. Syafi’I Hadzami ; Sumur yang Tak Pernah Kering). Wallohu a’lam bish showab.

Senin, 19 Januari 2015

Ciri ciri cewek mulai tergoda lelaki lain

-Bawaannya bete sama cwo sendiri
-Cuek abis
-masa bodo
-cwonya ga dianggep
-gapernah nanya
-Cwo udah berusaha di anggep DEBU

Wudhu

Yang dipelajari dalam wudhu : 1. Syarat, 2. Rukun, 3. Sunnah, 4. Makruh, 5. Yang membatalkan, 6. Wajib. Syarat wudhu : a. Air suci & mensucikan, b. Penggantinya dengan tayamum. Rukun wudhu : a. Niat. Dilakukan, pada awal pembasuhan muka. b. Membasuh muka. Muka —> Dimulai dari ubun2, lalu muka, kelopak mata, hidung kebawah sampai janggut, sampai ke tepi pinggiran telinga, tidak termasuk telinga. Baik kulit maupun rambut yang ada muka. c. Membasuh tangan kanan dan kiri. Dimulai dari belakang bawah (telapak luar) sampai sikut, sampe ke depan (telapak dalam). d. Membasuh kepala. Mengenakan rambut dan kulit kepala, sekurang-kurangnya 3 helai rambut. e. Membasuh kaki, kanan dan kiri. Adabnya, pakai jari kelingking tangan kiri, dimasukkan kesela-sela jari, dimulai dari sela jari kelingking. Lau membasuh bagian atas dan bagian bawah. f. Tertib. Mendahulukan yang dudahulukan, tidak boleh terbalik. Sunnah Wudhu : a. Membaca “basmalah” dan “hamdalah”. b. Membaca doa-doa wudhu disetiap anggota badan yang dibasuh. c. Tiap pembasuhan 3x. d. Mendahulukan bagian kanan daripada kiri. e. Mencuci tangan: dari mulai bagian luar sampai ke telapak tangan. f. Kumur2. Sunnahnya dengan “menongak”, agar air masuk ke kerongkongan (kecuali saat puasa). g. Memasukkan air kedalam hidung, pakai tangan kiri. Dengan menyedot air kedalam hidung (istishaf) dan dan mengeluarkan air dari hidung (seperti mengeluarkan ingus; istinshaf). h. Membersihkan rongga2 (spt mata yang dalam), rambut2 yang gembal (alis, jenggot; usahakan masukan air ke dalam jenggot). i. Membasuh sela-sela tangan dan membasuh tangan melebihi sikut, agar yakin pembasuhan sampai sikut (sebagai batas) bisa lebih baik. j. Membasuh seluruh rambut dikepala. Menempelkan jempol tangan di kening, jari-jari membasuh rambut dari depan-belakang. k. Membasuh telinga. Memasukkan telunjuk ke dalam telinga, jempol dibelakang telinga, dinaikkan dari bawah ke atas Lalu istighar, untuk menghilangkan “pengeng” di telinga. l. Membasuh tengkuk. Sebagian me-makruhkan, Sebagian men-sunnahkan. m. Membaca doa-doa wudhu. Tangan: mencari keberkahan di sebelah tangan kanan dan pemberian2mu kepadaku. Agar pemberian kitab di sebelah “kanan”, bukan disebelah kiri atau diatas pundak. Kumur2: agar mulut & lidah terus berdzikir dan mensyukuri nikmat2 Allah. Hidung: agar bisa mencium bau surga bukan bau neraka. Muka: agar muka diputihkan seperti cahaya diberikan pada orang yang berwudhu, saat di padang mashar. Kepala: agar mencucurkan rahmat dari kepala. Kuping: agar digolongkan pada orang-orang yang mendengar perintah dan panggilan Allah dan jauhkan dari pendengaran yang tidak baik. Tengkuk: agar Allah melepaskan belenggu-belenggu di leher. Kaki: agar memantabkan langkah ketika melewati jembatan sirotulmustaqim. Doa wudhu: jadikan orang yang bertaubat, jadikan orang yang bersujud selalu, dan golongkan aku ke gol orang2 yang soleh Termasuk doa mustajab, seperti doa setelah adzan, meminta syafaat Rosullulah SAW. Sebaiknya menghadap kiblat. Catatan: Wudhu seperti mandi kecil. Jika wudhu kita sempurna, maka wudhu kita “anti batal”, jika senggol perempunan. Telinga kena basuhan dalam wudhu pada 3 tempat Saat membasuh muka 3x Saat membasuh kepala 3x Saat membasuh telinga Berdoa di kamar mandi tidak boleh, kecuali jika tidak ada kakus atau berdoa didalam hati. Yang terpenting tidak melafadzkan nama Allah di kamar mandi yang ada kakusnya. Makruh : a. Mendahulukan kiri dari pada kanan. b. Membasuh lebih dari 3 kali. c. Hanya menepuk-nepuk. d. Mengeringkan air wudhu. Karena tidak ada bekas wudhu jika dikeringkan. Yang membatalkan : a. Hilang akal karena tidur (yang tidak diperbolehkan; pantatnya terangkat) atau mabuk (atau memakan-makanan yang menghilangkan akal) /pingsan. b. Apa saja yang keluar dari 2 saluran pengeluaran; qubul (bagian depan, seperti: air seni) dan dubur (bagian belakang, seperti Kentut, BAB), baik air, kotoran, atau angin. c. Bertemunya antara kulit laki2 dan wanita yang: dewasa, orang lain*, tanpa penghalang. d. Memegang kemaluan; qubul (depan; batang dan bagian bawah buat laki) atau lubang dubur (belakang) dengan telapak jari, Jadi kalau dengan punggung tangan, tidak batal. Karena tidak ada indra perasa. Demikian juga dengan sela2 tangan. Catatan : • Muntah, tidak batal wudhu. • Selama kentut belum keluar, tapi masih di perut –> wudhu belum batal. • Orang lain –> yang bisa dinikahi. Yang tidak termasuk adalah: ibu, mertua, ibu susu, adik/kakak kandung, adik/kakak susu. • Kasus: Jika ada seorang istri mencolek suaminya, maka yang mencolek (istri) batal dan yang dicolek (laki) tidak batal Atau siapa yang ber”syahwat” maka dia yang batal. • Jika habis shalat, agar tidak batal, seorang istri bisa mencium tangan suaminya dengan ditutupi kain pada tangannya. • Berdoa, tidak harus ada wudhu. Tapi “adab” berdoa, harus ada wudhu. • Membaca AlQuran harus ada wudhu, jika hafal AlQuran tidak perlu ada wudhu. • Pahala membaca AlQuran didalam shalat adalah 100 khasanah. • Membaca AlQur’an adalah pahala. Jadi misalkan kita hafal surat Yasiin, pahalnya lebih banyak bila kita membaca Yasiin sambil membaca dalam AlQur’an. • TAPI Jika kita ber”wudhu” sempurna, maka sama dengan semua mahzab yang lain, sehingga pada saat thawaf, sentuh-menyentuh, syahwat-tdk syahwat, tidak batal. Wajib wudhu : Hukum wujud wudhu ketika akan shalat. Catatan : • Lamanya wudhu –> selama tidak batal. • Jika sedang duduk lalu “berpikir kotor” sampai keluar madzi/rembesan2, maka wudhu nya batal, harus berwudhu kembali. Tapi jika keluar mani, maka wudhunya tidak batal, tapi cukup mandi besar, tidak perlu berwudhu lagi, asal tidak memegang kemaluan. Catatan tambahan : • Jika laki2 yang dikebiri (=dipotong kemaluannya), maka boleh masuk dalam rumah. • Bencong –> jika awalnya laki2, maka dianggap laki2, meskipun dia mengaku perempuan. Jika menyentuh kulitnya, maka batal wudhu. • Jika seorang perempuan menyentuh kulit seorang lesbian, maka tidak batal wudhu, meskipun ada syahwat. Hubungan lesbiannya dosa besar, tapi hukum wudhunya tidak batal. • Jika alat kelaminnya 2, maka ini yang membingungkan. • Bencong, jangan dijadikan imam.

Mandi Besar

1. Jenis-jenis mandi : Mandi Besar. Mandi Sunnah. Mandi Orang Yang Baru Masuk Islam. Mandi Orang yang Sehat Dari Gila. 2. Sebab Mandi Besar : Mimpi hingga mengeluarkan air mani. Mani –> kentel, ada kerak (kalau sudah kering), seperti bau telur. Madzi dan Wadi –> Encer. Berjima’, masuknya “kepala kemaluan” laki-laki pada vagina, keluar atau tidaknya mani. Haid dan nifas. Orang mati. 3. Mandi Sunnah : Mandi hari jum’at. Mandi arafah. Mandi hari raya. Catatan : Mandi hari jum’at, dimulai dari tengah malam tapi lebih mendekati waktu shalat lebih baik. Dibiasakan setiap mandi, menjadi mandi ibadah sebagai wujud keta’atan agar mendapat pahala. 4. Cara Mandi junub : Membersihkan kemaluan bagian depan dan belakang dengan sabun atau wangi-wangian dengan tangan kiri. Berwudhu’ ( –> Sunnah), berwudhu’ sempurna tetapi kaki jangan dulu dibasuh. Basuh kepala – muka – leher – badan bagian kanan depan – badan bagian kanan belakang – badan bagian kiri depan – badan bagian kiri belakang – paha (kanan dan kiri) – kaki (kanan dan kiri) . Cuci kaki didepan pintu, setelah mandi besar; sisa wudhu bagian kaki. Catatan : Selagi berwudhu’ sebaiknya ditutup kain, ataupun kalau telanjang, dengan bacaan do’a : “Bismillahilladzi Laa ila ha illa anta ya dzal jalali wal ikram”. Agar pada saat kita telanjang tidak terlihat oleh jin/syetan, walaupun hukumnya makruh wudhu sambil telanjang. Niat mandi besar, dari mulai awal sudah boleh. Waktunya dimana saja. Intinya mandi adalah Niat, bila tidak ada niat maka tidak sah. Beda mandi wajib dan mandi sunnah : Mandi Wajib : Mengangkat najis mani. Mandi sunnah : Untuk Ibadah. Jadi, setiap mandi jika diniatkan ibadah dan ta’at, akan menjadi ibadah. Setiap tetesan Mandi junub diciptakan malaikat yang memintakan ampun pada yang mandi.

Kamis, 15 Januari 2015

29 maret 2014

Hampir satu tahun sudah ayahanda berpulang kerahmatullah... Sabtu,29 maret 2014 tepat sesudah dia pulang dr chek up dan solat zuhur jam 13.00wib... Dengan sekali ucapan sekali kata yg jelas lantang keluar dari mulut beliau, dan juga sembari membaringkan dirinya sendiri menghadap kiblat sambil bilang "Ashaduala illaha ilallah wa ashaduana muhammadurasulullah" dan "laillahailallah muhammadurasulullah" beliau pergi meninggalkan 1 istri,dan 3 orang anak.... Yang mendengar kabar tersebut pun kaget, terutama para familly dan para guru guru beliau... Seperti KH.Saad abdul ghani jabir ,dan KH.Bunyamin.... Dan tamupun tak henti hentinya mengiri dengan pembacaan yasin,,, yang paling pertama saat ruhnya diangkat baca yasin ialah KH.Ahmad zainuddin HZ, setelah solat asar Alhabib Muhammad bin umar alathos dan lain lain... Hingga di mandikan.... Solat jenazah pun dilakukan di masjid ghairu jami al achyar... Saat itu masjid penuh sampai ke latar,,, dan di pimpin oleh KH.Saad abdul ghani jabier... Pemakaman pun segera di laksanakan.... Sedih ketika mengazankan di liang lahat kuburan ayah sendiri... Dan bangga mengazankan ayah sendiri... Ya itulah pengalaman paling pait... Tapi kita tak bisa nolak takdir itu... Allahualam bisawaff

Senin, 12 Januari 2015

Gue saat ini

Gue Muhammad iskandar zulkornain ya nama yg begitu panjang saat untuk mengisi LJK saat ujian atau ulangan... Yg ngasih nama gue itu KH.Abdul ghoni Jabir salah satu ulama di kebayoran,murid dari mualim syafi'i hadzami... Bisa di bilang nama iskandar zulkornain itu adalah nama JIPLAKAN dari salah satu walliyullah yang ngurung ma'juj wa ma'juj... Gue lahir di keluarga yg harmonis,,, dari masih jabang bayi udah di kenalin ama yg namanya agama... Guru ngaji pertama gue itu ya bokap gue Ahmad rozi,lalu lanjut tpa oleh ka yuyun,Hj.aminah, Luqman hamidy, guru tajwid KH.Amiruddin sa'id Sq dan abih KH.Ahmad zainuddin HZ. Guru tasawuf KH.Maulana Kamal Yusuf,KH.Saad abdul ghoni jabir,dan KH.Bunyamin. guru fiqh KH.Haris hakam SH.MA. guru tauhid Ust.salim muslim... Ya guru guru gua bisa di bilang ulama yg amilin bukan yg ambilin... Ulama yg udah ngerasain asem manisnya nyebarin agama allah... Gue lahir tgk 26-09-1999... Agak aneh memang 9-6=3,. 999:3=333 agak angka tiga... Padahal sekarang hati gue lg ga begitu baik... Ntah karna apa... Dan saat ini gue lg mencoba yg terbaik untuk doi gue... Tapi manusia hanya berusaha bukan menentukan... Dan gue yakin kok jodoh ga akan kemana tapi SAINGAN YANG DIMANA MANA.